PPDB Hanya 3 Hari, SDN 47 Telanaipura Dinilai Tutup Pintu untuk Hak Pendidikan Anak”

 

Jambi, Siginjainews.com – Dunia pendidikan kembali tercoreng. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di salah satu sekolah dasar negeri favorit di Kota Jambi menuai sorotan tajam. SDN 47 Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, disebut-sebut menolak seorang calon siswa hanya karena melewati masa pendaftaran yang hanya dibuka selama tiga hari.

Kasus ini mencuat ketika seorang wali murid datang mendaftarkan anaknya pada Senin, 30 Juni 2025. Namun, alih-alih mendapatkan sambutan, niat baiknya justru ditolak mentah-mentah oleh pihak sekolah. Melalui pernyataan staf, pihak sekolah menegaskan bahwa masa pendaftaran sudah ditutup pada 28 Juni 2025, dan mereka tidak lagi menerima siswa baru.

Kami sudah buka pendaftaran dari tanggal 25 sampai 28 Juni. Jadi mohon maaf, sudah tutup,” ujar staf sekolah atas nama kepala sekolah, Arfanida, S.Pd.

Penolakan ini jelas menyisakan luka dan kekecewaan bagi sang wali murid. Dengan wajah penuh bingung dan kecewa, ia keluar dari lingkungan sekolah, terpaksa mencari alternatif sekolah lain demi masa depan pendidikan anaknya.

Ironi Dunia Pendidikan Kota Jambi

PPDB yang seharusnya menjadi wadah inklusif untuk menjamin hak pendidikan setiap anak, justru berubah menjadi ajang “siapa cepat dia dapat”. Masa pendaftaran yang begitu singkat hanya dalam tiga hari dinilai tak masuk akal,.

Sejumlah pihak mempertanyakan, apakah benar prinsip pendidikan untuk semua masih dijunjung tinggi? Atau, justru kini pendidikan mulai bersandar pada prosedural semata tanpa mempertimbangkan sisi kemanusiaan?

Panggilan untuk Dinas Pendidikan Provinsi Jambi 

Kasus ini menjadi alarm keras bagi Dinas Pendidikan Kota Jambi untuk turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem PPDB, khususnya pada jenjang SD. Jangan sampai, aturan administrasi yang kaku justru menjadi penghalang bagi anak-anak bangsa untuk meraih hak dasarnya: pendidikan.

Masyarakat berharap, insiden seperti ini tak lagi terulang. Sekolah bukan tempat eksklusif. Sekolah adalah tempat semua anak belajar, berkembang, dan tumbuh tanpa terkecuali.

“Tolong lihat kami bukan dari waktu kami datang, tapi dari niat kami menyekolahkan anak,” ujar sang wali murid yang tak ingin disebutkan namanya, dengan mata berkaca-kaca.

 

Redaksi: Siginjainews.com

 

By redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *